Babinsa Ampel, Jaring 4 Orang Penduduk Non Permanent

Surabaya,- Babinsa Koramil 0830/02 Semampir Pimpin  kegiatan Operasi Yustisi Penduduk Non Permanen Jl. Ampel Wira No.19 RT 02 RW III Kelurahan Ampel Kecamatan Semampir Surabaya, Selasa (19/11/19).

Kegiatan di mulai dengan Apel Kesiapan yang di ambil oleh serka Suhardi dan Kasi Pemerintahan Kelurahan Ampel Bpk. Pendik, yang dilanjutkan menyisir kost kosan Jl. Ampel Wira No.19 RT 02 RW. 03 Kelurahan Ampel, guna mendata warga pendatang yang masih beralamat luar Kota Surabaya.

Dari hasil penyisiran masih di dapati 4 orang, di antaranya laki laki 1 orang dan perempuan 3 orang, yang belum mempunyai SKTS (Surat Keterangan Tinggal Sementara), yang selanjutnya diarahkan untuk mengurus SKTS  Di Kantor Kecamatan, sebagai penduduk Musiman Non Permanent Kota Surabaya.

Saat di konfirmasi Serka Suhardi menjelaskan "Operasi Yustisi Kependudukan ini bertujuan membantu Dispendukcapil, dalam mengantisipasi urbanisasi yang banyak menimbulkan pengangguran, munculnya tunawisma dan gubuk-gubuk liar di tengah-tengah kota serta meningkatnya aksi tindak kejahatan, perjudian, dan bentuk masalah sosial lainnya," Ungkap Serka Suhardi.

"Dengan diadakan Oprasi Yustisi diharapkan bisa mengurangi permasalahan yang mungkin akan timbul dan membantu Dispendukcapil dalam tertib penduduk Kota Surabaya," Jelasnya.

Sementara Sertu H. Munir menambahkan "Sebagai Seorang Babinsa kita wajib mengetahui tiap tiap individu perorangan baik warga baru atau pendatang, guna meminimalisir segala bentuk permaslahan di wilayah" Tambal Sertu Munir.

Sementara Komandan Koramil 0830/02 Semampir Mayor Inf Sumarsono saat dikonfirmasi mengatakan "Apa yang dilakukan Babinsa dilapangan merupakan bentuk sinergitas dengan Dinas Kependudukan, guna mencegah banyaknya pengangguran dan tuna wisma, yang sering mengambil jalan pintas dengan melakukan tindak kejahatan (Mencuri, jambret dan merampok) guna memenuhi kebutuhan hidup sehari hari, dengan adanya pendataan penduduk ini diharapkan dapat meminimalisir segala bentuk kejahatan dan banyaknya pengangguran diwilayah perkotaan." ungkap Danramil.